Selasa, 04 November 2014

Digital Democracy : Pro dan Kontra Tentang Pelantikan Jokowi

Kontra

Astagfirullah, Perayaan Pelantikan Jokowi Berubah Jadi Semacam Dugem.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Konser Tiga Jari dalam rangkaian acara Perayaan Pelantikan Presiden menjadi salah satu acara utama untuk menghudupkan euforia kegembiraan masyarakat. Konser ini digelar malam hari.
Sekitar pukul 10-an penampilan Arkarna, musisi asal Inggris mengguncang panggung. Konser pun berubah bak Dugem di malam hari.
Diiringi DJ dan padu-padan gemerlap lampu menambah semangat peserta konser untuk berjoget. Lampu berkedap-kedip dengan suara musik yang sangat kencang membuat semua orang semakin bersemangat.
Anis Matta pun menyayangkan aktivitas tersebut.
Ia mempertanyakan makna dibalik semua rangkaian acara Perayaan Pelantikan. "Apa makna dibalik semua ini?' katanya. Hal ini pun sejalan dengan puisi yang disampaikan Taufiq Ismail, "Bukan Indonesia Hebat yang didapat, tapi Indonesia Laknat".
Disayangkan acara besar ini pun membawa dampak kurang baik bagi lingkungan sekitar. Karena ulah peserta konser yang tidak bertanggung jawab, beberapa area hijau monas pun rusak.
"Banyak pohon palm yang rusak, sampah di buang dimana aja, trus rumput diinjak-injak", ungkap Wawan Sulaeman (24), yang juga mengunjungi Konser Tiga Jari. Menurutnya banyak fasilitas publik yang bisa rusak juga karena ulah orang-orang tersebut.


Pro

Pelantikan Presiden Jokowi 2014 Berlangsung Meriah.

Jokowi dan Jusuf Kalla telah dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden 2014. Pasangan tersebut memperoleh suara terbanyak sebesar 53,15 persen dari total pemilih. Jumlah ini setara dengan nyaris 71 juta suara, sekaligus mengalahkan pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa (62,5 juta suara).
Kini momen yang ditunggu-tunggu seluruh rakyat Indonesia akan tiba juga. Bertempat di Gedung Nusantara DPR/MPR, Joko Widodo dan Jusuf Kalla akan diminta mengucapkan sumpah jabatan di hadapan anggota MPR. Dipastikan, para presiden terdahulu, ketua umum partai politik, dan pemimpin serta utusan negara sahabat akan menjadi saksi pembacaan sumpah presiden dan wakil presiden yang baru.
Joko Widodo akan menjadi presiden ketujuh Indonesia dalam sejarah, tanpa menghitung Syafruddin Prawiranegara (presiden PDRI) dan Mr. Asaat (presiden RI ketika terbentuk RIS). Mantan walikota Solo ini akan mengikuti jejak para pendahulu: Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarno Putri, dan Susilo Bambang Yudhoyono.
Akan halnya Jusuf Kalla, ia akan menjadi wakil presiden kedua kali. Sebelumnya, pria yang akrab disebut JK ini juga pernah menduduki jabatan wapres pada periode pertama pemerintahan SBY tahun 2004 hingga 2009 lalu.
Banyak yang berharap pemerintahan baru Jokowi JK akan memberikan angin segar bagi bangsa Indonesia, sesuai dengan ide revolusi mental yang didengungkan dan jargon Indonesia Hebat yang menghiasi sepanjang pemilihan umum lalu. Seberapa besar harapan Anda pada pemerintahan yang baru? Tuliskanlah dalam kolom komentar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar